Evolusi Pembuatan Video di Indonesia Dulu vs Sekarang
Industri pembuatan video di Indonesia terus berkembang pesat dalam dua dekade terakhir. Kalau dulu proses produksi video identik dengan peralatan mahal dan proses yang rumit, sekarang siapa pun bisa membuat video berkualitas hanya dengan kamera mirrorless atau bahkan smartphone.
Namun, di balik kemudahan itu, banyak hal berubah, mulai dari cara kerja vendor, kebutuhan klien, hingga teknologi yang digunakan. Mari kita bahas bagaimana evolusi jasa pembuatan video di Indonesia dari dulu sampai sekarang.
Era Awal: Produksi Video Itu Ribet dan Mahal
Sebelum era digital merajalela, pembuatan video di Indonesia masih tergolong eksklusif. Kliennya kebanyakan perusahaan besar, lembaga pemerintahan, atau agensi iklan yang memang punya anggaran besar.
1. Teknologi Terbatas dan Proses Lama
Pada era 1990-an hingga awal 2000-an, alat produksi video seperti kamera profesional masih sangat mahal. Proses editing video dilakukan secara manual menggunakan linear editing, yang berarti setiap potongan harus disusun satu per satu tanpa bisa “undo”.
Bisa dibilang, waktu itu, membuat video company profile sederhana saja bisa memakan waktu berminggu-minggu dan biaya produksi mencapai puluhan juta. Belum lagi kalau ingin hasilnya sinematik — perlu lighting besar, tim kamera, sutradara, dan editor profesional.
Kalau kamu penasaran soal bagaimana proses produksi modern dilakukan sekarang, kamu bisa baca artikel kami: Proses Pembuatan Video Profesional: Dari Konsep hingga Finishing
2. Distribusi Masih Terbatas
Zaman dulu, hasil video biasanya dikirim dalam bentuk VCD, DVD, atau ditayangkan di TV lokal. Artinya, audiens video juga sangat terbatas.
Bandingkan dengan sekarang, di mana satu video bisa langsung menjangkau jutaan orang hanya lewat YouTube, Instagram, atau TikTok.
Era ini bisa disebut sebagai masa di mana video lebih berfungsi sebagai alat dokumentasi, bukan sebagai alat marketing utama seperti sekarang.
Transisi ke Era Digital: Video Mulai Jadi Strategi Bisnis
Masuk ke pertengahan 2010-an, dunia multimedia Indonesia mulai berubah drastis. Harga kamera DSLR mulai turun, laptop editing makin terjangkau, dan software seperti Adobe Premiere Pro serta Final Cut Pro jadi populer di kalangan kreator.
1. Lahirnya Production House dan Freelancer Kreatif
Di masa ini, mulai bermunculan banyak jasa pembuatan video promosi dari berbagai skala mulai dari PH besar sampai freelancer rumahan.
Mereka mulai melayani pembuatan video iklan, video testimoni klien, hingga konten media sosial. Ini juga saat di mana istilah “video marketing” mulai dikenal di kalangan bisnis.
Baca juga: Manfaat Video Iklan untuk Bisnis
2. Media Sosial Mengubah Segalanya
Kemunculan YouTube dan Instagram mengubah cara orang mengonsumsi konten video. Video tak lagi harus berdurasi panjang dan formal. Perusahaan kini butuh video yang singkat, padat, dan menarik, agar bisa menempel di kepala audiens dalam waktu kurang dari satu menit.
Kalau kamu ingin tahu seberapa efektif video pendek, cek artikel kami:Video 60 Detik Seni Menyampaikan Pesan Tanpa Bertele-Tele
Era ini menjadi titik awal di mana bisnis sadar: video bukan lagi pelengkap, tapi alat utama untuk menjual dan membangun kepercayaan.
Era Modern: Video AI dan Produksi Cepat Jadi Tren
Sekarang, di tahun 2025, industri jasa pembuatan video profesional sudah jauh lebih canggih. Teknologi AI (Artificial Intelligence) mulai mengambil peran besar dalam proses produksi.
1. Efisiensi Produksi dengan AI
Dengan bantuan AI, proses seperti voice over otomatis, subtitle instan, hingga cut editing otomatis bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit. Vendor seperti Jakarta Multimedia pun kini bisa menawarkan video AI company profile yang terlihat profesional, tapi dikerjakan dengan waktu jauh lebih cepat.
2. Perpaduan Human Touch dan Teknologi
Meski AI mempercepat produksi, sentuhan manusia tetap penting. Storytelling, tone emosional, dan konsep visual yang menyentuh hati tidak bisa sepenuhnya digantikan mesin.
Kombinasi antara creative direction manusia dan efisiensi AI kini menjadi standar baru dalam industri video. Hasilnya, video bisa tetap menyentuh emosi audiens tanpa kehilangan kualitas profesional.
Baca juga: Tips Menggunakan Video AI agar Tetap Terlihat Natural dan Profesional
Perbandingan Dulu vs Sekarang
Aspek: Kamera
Dulu: DSLR besar, butuh banyak kru
Sekarang: Mirrorless, drone, dan bahkan smartphone bisa hasilkan video profesional
Aspek: Editing
Dulu: Manual dan lama
Sekarang: Otomatis dengan AI dan template profesional
Aspek: Distribusi
Dulu: TV, VCD, dan event
Sekarang: YouTube, Instagram, TikTok, LinkedIn
Aspek: Biaya
Dulu: Puluhan juta
Sekarang: Bisa mulai dari jutaan rupiah
Aspek: Durasi Produksi
Dulu: Minggu bahkan bulan
Sekarang: Bisa 1–3 hari tergantung konsep
Aspek: Target Klien
Dulu: Perusahaan besar
Sekarang: UMKM, startup, dan personal brand
Dulu, produksi video dianggap “proyek besar.” Sekarang, pembuatan video bisa dilakukan untuk promosi mingguan, konten media sosial, hingga iklan berbayar.
Bahkan, kini banyak bisnis kecil memesan video company profile 1 menit agar tampil profesional di hadapan klien.
Lihat contohnya di artikel kami: Video Company Profile 1 Menit: Efektifkah Menarik Perhatian Klien?
Faktor yang Mendorong Perubahan Industri
1. Kebutuhan Branding yang Meningkat
Perusahaan makin sadar bahwa video company profile profesional bisa meningkatkan kepercayaan dan citra bisnis. Video kini jadi wajah utama perusahaan, terutama di website dan sosial media.
2. Kemajuan Teknologi Editing dan AI
Dulu, editing butuh waktu lama dan file besar. Sekarang, software editing sudah mendukung kolaborasi cloud, otomatisasi, dan integrasi AI. Bahkan untuk revisi klien, kini bisa dilakukan real-time secara online.
3. Konten Video sebagai Strategi Marketing Utama
Dalam dunia digital marketing, video adalah raja konten. Format ini lebih disukai karena bisa menyampaikan pesan dengan cepat dan emosional. Makanya, banyak bisnis mulai fokus ke video marketing sebagai strategi promosi utama.
Simak: Strategi Konten Visual untuk Bisnismu: Video Adalah Raja
Masa Depan Jasa Pembuatan Video di Indonesia
Ke depan, jasa pembuatan video akan semakin terintegrasi dengan teknologi seperti AI generatif, animasi 3D, dan augmented reality (AR). Video akan menjadi lebih personal dan interaktif — menyesuaikan profil audiens secara otomatis.
Namun, satu hal tidak akan berubah: video tetap akan menjadi alat komunikasi paling kuat untuk bisnis, selama manusia masih lebih suka melihat daripada membaca.
Kesimpulan
Evolusi jasa pembuatan video di Indonesia membuktikan bahwa industri ini sangat dinamis. Dari era VCD yang ribet, kini kita memasuki masa di mana video bisa dibuat cepat, efisien, dan tetap berkualitas tinggi.
Perubahan ini membuka peluang besar — baik bagi vendor yang kreatif maupun bagi bisnis yang ingin menampilkan citra profesional dengan cara modern.
