Checklist Sebelum Memesan Jasa Video Panduan Lengkap untuk Bisnis Kamu

Checklist Sebelum Memesan Jasa Video Panduan Lengkap untuk Bisnis Kamu

Kenapa Harus Punya Checklist Sebelum Pesan Jasa Video

Sebelum kamu memesan jasa pembuatan video, ada satu hal yang sering diabaikan banyak orang: persiapan yang matang. Tanpa persiapan, vendor video bisa salah paham soal arah konsep, bujet bisa membengkak, dan hasil akhirnya kadang nggak sesuai harapan.

Makanya, punya checklist sebelum memesan jasa video itu penting banget. Artikel ini akan bantu kamu menyusun langkah-langkah yang tepat sebelum kamu menghubungi vendor. Kalau kamu udah siap, hasil produksi akan jauh lebih efisien, profesional, dan tepat sasaran.

1. Tentukan Tujuan dan Pesan Utama Video

Sebelum apa pun, tanya ke diri kamu: “Sebenarnya, video ini dibuat untuk apa?” Apakah untuk:

  • Promosi produk baru?
  • Video company profile?
  • Edukasi internal perusahaan?
  • Atau video testimoni dari klien?

Setiap tujuan akan menentukan gaya visual, durasi, dan tone videonya. Misalnya, video promosi produk biasanya lebih cepat dan catchy, sedangkan video company profile lebih formal dan naratif.

Kalau kamu masih bingung memilih jenis video yang cocok, kamu bisa baca artikel:
Jenis-Jenis Video yang Bisa Meningkatkan Penjualan Bisnismu”. Artikel itu ngebahas berbagai tipe video yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

2. Identifikasi Siapa Target Audiens Kamu

Langkah berikutnya adalah memahami siapa yang akan menonton video kamu.

  • Apakah targetnya konsumen umum (B2C) atau perusahaan lain (B2B)?
  • Usia rata-rata mereka berapa?
  • Gaya komunikasi seperti apa yang mereka sukai?

Mengetahui hal ini membantu vendor menentukan bahasa, musik, warna, hingga gaya pengambilan gambar. Sebagai contoh:

  • Audiens muda di TikTok mungkin lebih cocok dengan video berdurasi singkat dan dinamis.
  • Sementara target korporat lebih suka tampilan yang rapi, profesional, dan informatif.

Kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang cara menarik perhatian audiens, kamu bisa baca: “Cara Menarik Audiens dengan Video: Pelajari Rahasianya”.

3. Kumpulkan Referensi Visual dan Gaya

Vendor akan lebih cepat paham arah konsep kamu kalau kamu sudah menyiapkan referensi visual. Misalnya:

  • Contoh video dari YouTube yang kamu suka,
  • Referensi tone warna (warm, cool, vibrant),
  • Atau gaya pengambilan gambar yang diinginkan.

Kalau kamu pengin hasilnya lebih sinematik, kamu bisa lihat panduannya di artikel ini: “Tips Membuat Video Cinematic Keren dan Profesional

Referensi visual bukan cuma mempermudah komunikasi dengan vendor, tapi juga mempercepat proses produksi karena arahnya sudah jelas sejak awal.

4. Siapkan Brand Asset dan Elemen Pendukung

Sebelum produksi dimulai, pastikan kamu sudah menyiapkan semua elemen visual brand kamu:

  • Logo (format .AI, .EPS, atau .PNG transparan)
  • Font dan warna resmi brand
  • Slogan atau tagline
  • Footage atau foto produk yang relevan

Brand asset ini penting banget supaya hasil video tetap konsisten dengan identitas perusahaan kamu. Kalau kamu belum punya panduan visual yang kuat, kamu bisa baca artikel: “Video Branding: Rahasia Membangun Citra Perusahaan Lewat Visual

5. Tentukan Bujet dan Timeline Produksi

Sebelum kamu menghubungi vendor, tentukan dulu bujet kasar dan deadline proyek. Kenapa? Karena dua hal ini akan menentukan seberapa kompleks video yang bisa dibuat. Vendor biasanya akan menyesuaikan konsep dengan anggaran dan waktu yang kamu punya.

Sebagai gambaran umum, kamu bisa baca: “Berapa Biaya Jasa Pembuatan Video Profesional? Ini Penjelasannya”. Dalam artikel itu dijelaskan faktor-faktor yang memengaruhi harga, seperti durasi, lokasi shooting, dan tingkat kesulitan editing.

6. Susun Brief Video yang Jelas

Setelah semua data siap, sekarang waktunya kamu bikin brief video — semacam panduan singkat yang akan dikirim ke vendor. Isi brief bisa meliputi:

  • Tujuan video
  • Target audiens
  • Durasi dan format output
  • Gaya visual dan tone warna
  • Contoh referensi video

Kalau kamu belum tahu cara menyusunnya, kamu bisa baca panduan lengkap di sini: “Apa Itu Brief Video? Panduan Menyusun Brief untuk Klien dan Vendor”. Brief ini akan jadi “peta jalan” agar vendor memahami visi kamu dengan jelas sejak awal.

7. Tunjuk PIC (Penanggung Jawab) yang Jelas

Satu kesalahan umum dalam proyek video adalah terlalu banyak orang yang memberi masukan. Akhirnya revisi jadi berlarut-larut dan hasil akhir nggak selesai tepat waktu. 

Solusinya sederhana, tunjuk satu orang dari tim kamu sebagai PIC (Person in Charge) yang akan:

  • Berkomunikasi langsung dengan vendor,
  • Menyampaikan feedback dari tim, dan
  • Menyetujui hasil akhir sebelum rilis.

Dengan satu jalur komunikasi, proses kerja jadi lebih cepat dan efisien.

8. Cek Legalitas dan Hak Cipta (Opsional Tapi Penting)

Kalau kamu menggunakan footage, model talent, atau musik dari sumber luar, pastikan semuanya legal dan bebas hak cipta. Hal ini penting supaya video kamu aman dipublikasikan, terutama kalau ditayangkan di TV atau media digital berbayar.

Kamu juga bisa konsultasikan ke vendor apakah mereka menyediakan musik berlisensi atau bisa bantu urus izin penggunaan aset.

9. Simulasikan Distribusi Konten Video

Sebelum produksi, pikirkan juga akan ditaruh di mana video ini:

  • Apakah untuk website utama?
  • Media sosial (Instagram, TikTok, YouTube)?
  • Atau untuk presentasi internal dan event perusahaan?

Setiap platform punya format dan durasi yang berbeda. Misalnya, video untuk Instagram Reels maksimal 90 detik, sementara YouTube bisa lebih panjang dan naratif.

Kalau kamu mau tahu cara menyebarkan video secara efektif, baca artikel: “Distribusi Video Company Profile: Cara Efektif Menyebarkannya”.

10. Review Ulang Checklist Kamu

Sebelum menekan tombol “kirim pesan ke vendor”, coba cek ulang semua poin di bawah ini. Checklist: 

  • Tujuan video sudah jelas
  • Target audiens sudah ditentukan
  • Referensi visual sudah dikumpulkan
  • Brand asset siap dikirim
  • Bujet dan timeline sudah disetujui
  • Brief video sudah dibuat
  • PIC proyek sudah ditunjuk
  • Legalitas konten aman
  • Platform distribusi sudah dipilih

Kalau semua sudah ter-checklist, artinya kamu siap lanjut ke tahap berikutnya!

Penutup: Siap Pesan Jasa Video dengan Lebih Profesional

Dengan mengikuti checklist ini, kamu nggak cuma jadi klien yang siap, tapi juga terlihat profesional di mata vendor. Proses produksi akan lebih lancar, hasilnya lebih sesuai, dan waktu revisi bisa berkurang drastis.

Langkah selanjutnya?

Pelajari cara berkomunikasi yang efektif dengan vendor di artikel: “Tips Memesan Jasa Pembuatan Video yang Sesuai untuk Bisnis Kamu”.